Bab 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Nutrisi sangat penting dalam tumbuh kembang anak selain kebutuhan sandang, papan, dan kesehatan, baik makronutrien (karbohidrat, lemak dan protein) maupun mikronutrien (vitamin dan mineral). Demikian menurut DR. Damayanti R. Sjarif, SpA dalam seminar yang diadakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina, Sabtu (26/7).
Menurut Damayanti, dalam tumbuh kembang anak nutrisi memiliki dua peranan penting. Yaitu nutrisi bertanggung jawab untuk pertumbuhan fisik dan kematangan seksual dan diperlukan memenuhi kebutuhan energi yang dibutuhkan anak. "Dalam konteks kembang, menyiapkan otak sebagai hardware dalam proses pencerdasan," ujar Damayanti (Gizi.net, 2008).
Kecukupan nutrisi dan zat gizi, dibutuhkan untuk mendukung proses pertumbuhan anak. Orang tua perlu menjaga daya tahan tubuh anak, agar tidak mudah sakit, sehingga proses tumbuh kembang anak tidak terganggu. Seringkali anak sulit makan, sehingga kecukupan nutrisinya terganggu. Hal ini diperparah dengan gempuran iklan di TV, yang hampir setiap saat menayangkan dan mengiming-imingi anak-anak dengan berbagai snack yang kurang sehat. Sehingga anak lebih senang dengan kudapan (snack) yang tidak bergizi, Contoh jajanan yang perlu diperhatikan adalah : snack yang gurih, jajanan es, sirup dengan warna yang menarik, dll (Gizi.net, 2008).
Radikal bebas yang berasal dari snack (pewarna, perasa, pemanis, pembuat gurih, pengawet pada jajanan anak-anak) selain dapat menyebabkan anak sakit, juga merusak tubuh anak. Akibat jangka pendek, sakit : batuk, pilek, demam, dll.Akibat jangka panjang, menderita sakit : kanker, hati, limfa, kelenjar, dll. Belum lagi, belakangan ini beragam berita realita di TV, banyak yang melaporkan bahwa jajanan anak seringkali tidak higienis, pemilihan pewarna tekstil untuk makanan anak, pemakaian bahan kimia yang merusak tubuh, pengawet mayat digunakan pada makanan, dan berbagai penyalahgunaan bahan lainnya, yang sangat mengerikan. Oleh karena itu, anak harus mempunyai tubuh yang sehat untuk melawan beragam radikal bebas yang menyerang anak dengan antioksidan, dengan memberikan asupan nutrisi yang seimbang. Anak harus mendapatkan unsur-unsur gizi seimbang, yang dapat menutupi kekurangan asupan gizi, yang tidak didapat karena kesulitan anak untuk makan, serta pola makan yang tidak sehat (Gizi.net, 2008).
Berdasarkan pemahaman tersebut, maka penulis akan membahas tentang kebutuhan nutrisi pada anak yang memaparkan tentang beberapa nutrisi yang penting untuk tumbuh kembang anak.
B. Tujuan Penulisan.
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberi informasi tentang kebutuhan nutrisi pada anak
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan tentang manfaat nutrisi pada anak
b. Menjelaskan tentang komponen zat gizi
c. Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi
d. Menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi nutrisi dalam tubuh anak
e. Menjelaskan tentang evaluasi diet anak
f. Menjelaskan tentang panduan nutrisi dasar anak
g. Menjelaskan tentang masalah yang muncul akibat kekurangan nutrient penting.
Bab 2
Kebutuhan Nutrisi Pada Anak
Kebutuhan Nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting pada anak dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak (Hidayat, 2008). Kebutuhan nutrisi individu bervariasi sesuai dengan perbedaan genetic dan metabolik. Namun, untuk bayi dan anak, tujuan dasar adalah pertumbuhan yang memuaskan dan mencegah keadaan defisiensi. Nutrisi yang baik membantu mencegah penyakit akut atau kronis dan mengembangkan kemampuan fisik dan mental; nutrisi juga harus memberikan cadangan untuk stress (Nelson dkk ed.15).
A. Manfaat nutrisi Pada Anak
1. Dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kekurangan nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan yang lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak.
2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada bayi dan anak, diharapkan anak dapat tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat meningkatkan kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas
3. Membantu dalam aktivitas sehari-hari Karena sebagai sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh, dan juga sebagai sumber zat pembangun dan pengatur dalam tubuh (Hidayat, 2008)
B. Komponen Zat Gizi
Zat gizi merupakan unsure yang penting dalam nutrisi mengingat zat gizi tersebut dapat memberikan fungsi tersendiri pada nutrisi. Kebutuhan nutrisi tidak akan berfungsi secara optimal kalau tidak mengandung beberapa zat gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, demikian juga zat gizi yang cukup pada kebutuhan nutrisi akan memberikan nilai yang optimal (Hidayat, 2008).
Ada beberapa komponen zat gizi yang dibutuhkan pada nutrisi bayi dan anak yang jumlahnya sangat berbeda untuk setiap umur, secara umum zat gizi dibagi menjadi 2 golongan yaitu golongan makro dan golongan mikro : untuk zat gizi golongan makro terdiri dari kalori dan H2O (air), untuk kalori berasal dari karbohidrat, protein dan lemak, sedangkan kelompok zat gizi mikro terdiri dari vitamin dan mineral.
a. Karbohidrat
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan, dan harus tersedia dalam jumlah yang cukup pada tubuh, sebab kekurangan karbohidrat sekitar 15 % dari kalori yang ada, maka dapat menyebabkan terjadinya kelaparan dan berat badan menurun demikian sebaliknya apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat dengan jumlah yang tinggi dapat meyebabkan terjadinya peningkatan berat badan (obesitas). Dalam mendapatkan jumlah karbohidrat yang cukup maka dapat didapatka dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-sayuran.
b. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengangkatan vitamin A, D, E, K yang larut dalam lemak. Komponen lemak terdiri lemak alamiah sekitar 98% diantaranya trigliserida, dan gliserol sedangkan 2 %-nya adalah asam lemak bebas diantaranya monogliserida, digliserida, kolesterol dan fosfolipid termasuk lseitin, sefalin, sfingomielin dan serebrosid. Lemak ini merupakan sumber yang kaya akan energi, sebagai pelindung organ tubuh seperti pembuluh darah, saraf, organ dan lain-lain terhadap suhu tubuh,dapat membantu rasa kenyang (penundaan waktu pengosongan lambung), komponen lemak dalam tubuh harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan lemak akan menyebabkan terjadi hiperlipidemia, hiperkolesterol atau dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan lain-lain, dan untuk mendapatkan jumlah lemak yang cukup dapat di peroleh dari : susu, mentega, kuning telur, daging, ikan, keju, kacang-kacangan,dan minyak sayur. (Solihin pudjiadi, 2001). Air susu Ibu biasanya menyediakan 4- 5% kalori sebagai asam linoleat, sedangkan minyak sayur sangat bervariasi, pada minyak biji, jagung, kedele dan lain-lain yang terutama kaya
c. Protein
Merupakan gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel, selain it tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringn dan sebagai larutan untuk keseimbangan osmotic. Protein ini terdiri dari dua puluh empat asam amino diantaranya sembilan asam amino essensial yaitu; threonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan, fenilalanin, metionin dan histidin, selebihnya asam amino nonessensia. Jumlah protein dalam tubuh tersebut harus tersedia dalam jumlah yang cukup apabila jumlahnya berlebih atau tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal, demikian juga apabila jumlahnya kurang maka dapat menyebabkan kelemahan, odem, dapat kwashiorkor apabila kekurangan protein saja tetapi jika kekurangan protein dan kalori menyebabkan marasmus. Komponen zat gizi protein dapat diperoleh dari : susu, telur, daging, ikan, unggas, keju, kedele, kacang, buncis, dan padi-padian (Haidayat, 2008).
d. Air
Air merupakan kebutuhan nutrisi yang sangat penting, mengingat kebutuhan air pada bayi relatif tinggi 75-80 % dari berat badan dibandingkan dengan orang dewasa yang hanya 55-60 %. Air bagi tubuh dapat berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran seluler, sebagai medium untuk ion, transport nutrient dan produk buangan dan pengaturan suhu tubuh. Sumber zat air dapat diperoleh dari air dan semua makanan (solihin pudjiati, 2001). Haus kekeringan lidah, dehidrasi, anhidremi, berat jenis urin tinggi, kehilangan fungsi ginjal (asidosis, oliguria, uremia, meninggal). Bila kelebihan air dapat menyebabkan ketidakenakan abdomen, nyeri kepala, kram, (air tanpa garam), intoksikasi, kejang-kejang, udem dan gagal sirkulasi (Nelson dkk, ed.15).
Bayi harus banyak mengkonsumsi jauh lebih banyak air per unit berat badan di banding dengan orang dewasa, konsumsi cairan harian oleh bayi sehat ekuivalen dengan 10 – 15% berat badan dibanding dengan 2 - 4 % pada orang dewasa. Keseimbangan air tergantung pada beberapa faktor tak tetap, seperti kadar protein dan mineral dalam diet, yang menentukan beban larut yang disajikan pada ekskresi ginjal, kecepatan metabolik dan pernafasan, serta suhu tubuh. Ginjal memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh dengan variasi kandungan osmolar dan volume urin. Urin biasanya mempunyai tekanan osmotik ( 300 – 1000 mOsm/L) lebih besar daripada tekanan osmotic lingkungan internal (293mOsm/ L); kadar urin normal maksimum sekitar 600 – 700 mOsm/L.
e. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organic yang digunakan untuk mengkatalisator metabolisme sel yang dapat berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan serta dapat mempertahankan organisme, vitamin yang dibutuhkan antara lain:
1. Vitamin A (retinol)
Merupakan vitamin yang mempunyai sifat larut dalam lemak, stabil panas, dan dapat di hancurkan dengan oksidasi. Harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan mempunyai pengaruh dalam kemampuan fungsi mata serta pertumbuhan tulang dan gigi, dan dalam pembentukan maturasi epitel.
Pengaruh defisiensi dapat menyebabkan gangguan pada mata (Niktalopia, Fotofobia, Xeroftakmia, konjungtivitis, keratomalasia yang menyebabkan kebutaan), pembentukan tulang epifiseal gagal, email gigi tidak sempurna, keratinisasi membranan mukosa dan kulit, retardasi pertumbuhan, tahanan terhadap infeksi terganggu. Sedangkan bila kelebihan dapat menyebabkan anoreksia, petumbuhan lambat, kulit kering dan pecah-pecah, pembesaran hati dan limpa, pembengkakan dan nyeri tulang panjang, tulang mudah patah, tekanan intra cranial naik, alopesia, serta karotenemia. Vitamin ini dapat diperoleh dari hati, minyak ikan, susu, kuning telur, margarine, tumbuh-tumbuhan, sayur-sayuran, dan buah-buahan (Arvian dkk).
2. Vitamin B kompleks (thiamin)
Merupakan vitamin yang larut dalam air akan tetapi tidak larut dalam lemak, yang dapat menyebabkan penyakit beri-beri, kelelahan, anoreksia, konstipasi, nyeri kepala, insomnia, takikardia, oedema, asam piruvat dalam darah akan meningkat apabila tersedia dalam jumlah yang kurang, kebutuhan vitamin ini dapat diperoleh dari dalam hati, daging, susu, padi-padian, biji-bijian, kacang dan lain-lain.
3. Vitamin B2 (riboflavin)
Merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air, sensitif terhadap cahaya dan alkali, stabil terhadap panas, oksidasi serta asam. Sebagai unsur pokok enzim flavoprotein yang penting pada reaksi pemindahan hydrogen, asam amino, asam lemak, dan metabolisme karbohidrat serta respirasi seluler. vitamin ini harus tersedia dalam jumlah yang cukup, apabila kurang dapat menyebabkan fotofobia, penglihatan kabur, mata panas dan gatal, vaskularisasi kornea, gagal dalam pertumbuhan, serta keilosis. Vitamin ini dapat diperoleh di dalam susu, keju, hati, daging, telur, ikan, sayur-sayuran hiijau, dan padi.
4. Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Merupakan vitamin yang sedikit larut dalam air dan alcohol , stabil terhadap panas pada larutan neutral, labil pada larutan asam, atau alkali, dihancurkan oleh cahaya serta sebagai bentang factor intrinsic lambung yang diperlukan untuk penyerapan. Pada vitamin ini sangat baik untuk maturasi sel darah merah dalam sum-sum tulang. Pengaruh kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan anemia pernisiosa juvenile karena gagal dalam absorbsi bukannya kurang dalam diet. Vitamin ini dapat diperoleh dari daging organ, ikan, telur, susu dan keju.
5. Vitamin C (asam ascorbat)
Merupakan vitamin yang larut dalam air dan mudah dioksidasi serta dipercepat oleh panas atau cahaya. Berfungsi untuk keutuhan dan mempertahankan materi intraseluler, mempermudah penyerapan besi dan mengubah asam folat menjadi asam folinat, metabolisme tirosin dan fenilalanin, aktivitas suksinat dehidrogenase dan serum fosfatase dalam bayi, tidak pada orang dewasa. vitamin ini dapat menyebabkan lamanya proses penyembuhan luka. Banyak tersedia dalam tomat, buah semangka, kubis, sayur-sayuran hijau, pemanasan mempunyai pengaruh menghancurkan.
6. Vitamin D
Merupakan vitamin yang dapat larut dalam lemak dan akan stabil dalam suasana panas, asam alkali, dan oksidasi. Berguna dalam mengatur penyerapan dan pengendapan kalsium serta fosfor dengan mempengaruhi permeabilitas membran usus, mengatur kadar alkali fosfatase serum, yang diduga dipengaruhi oleh endapan kalsium fosfat dalam tulang dan gigi. Kekurangan vitamin ini akan menyebabkan rakitis (kadar fosfatase serum tinggi tampak sebelum deformitas tulang), tetani infantile, pertumbuhan jelek dan osteomalasia. Vitamin ini dapat diperoleh dari dalam susu, margarine, minyak ikan, pemaparan cahaya matahari atau sumber ultraviolet lain.
7. Vitamin E
Merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan tidak stabil terhadap sinar ultraviolet yang dapat berfungsi dalam meminimalkan oksidasi karoten, vitamin A dan asam linoleat serta menstabilkan membran apabila terjadi kekurangan dapat menyebabkan hemolisis sel darah merah pada bayi premature dan akan menyebabkan kehilangan keutuhan syaraf. Vitamin E ini dapat diperoleh dari minyak, biji-bijian dan kacang-kacangan.
8. Vitamin K
Merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang dapat berfungsi sebagai pembentukan protombin, factor koagulasi II, VII, IX, X, yang harus tersedia dalam tubuh cukup, apabila terjadi kekurangan dapat menyebabkan perdarahan dan metabolisme tulang yang tidak stabil, vitamin ini tersedia dalam sayuran berdaun hijau, daging, dan hati (Hidayat, 2008).
f. Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yang terdiri dari kalsium, klorida, chromium, kobalt, tembaga, fluorin, jodium, besi, magnesium, mangan, fosfor, kalium, natrium, sulfur, dan seng. Kesemuanya harus tersedia dalam jumlah yang cukup (Nelson, 2008).
1. Kalsium
merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung, dan produksi susu. Kalsium ini akan di ekresi 70% dalam tinja, 10% dalam urine, 15-25% tertahan dan tergantung dalam kecepatan pertumbuhan, kadar kalsium ini harus tersedia yang cukup karena apabila terjadi kekurangan menyebabkan mineralisasi tulang dan gigi jelek, osteomalasia, osteoporosis, rakhitis, dan gangguan pertumbuhan. Kalsium ini dapat diperoleh dari susu, keju, sayur-sayuran berdaun hijau, kerang dan lain-lain (Hidayat, 2008).
2. Klorida
Klorida sangat berguna dalam pengaturan tekanan osmotic, keseimbangan asam dan basa, yang tersedia dalam garam, daging, susu, dan telur.
3. Khromium
Khromium berguna untuk glikemia dan metabolisme dalam insulin yang tersedia dalam ragi.
4. Tembaga
Berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi, dan lain-lain, kekurangan zat besi dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Tembaga dapat tersedia dalam hati, daging, ikan, padi, dan kacaang-kacangan.
5. Fluor
Merupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gigi dan tulang yang apabila tersedia dalam jumlah yang kurang menyebabkan karies gigi. Sumber dari fluor ini terdapat pada air, makanan laut, dan tumbuh-tumbuhan.
6. Iodium
Merupakan unsur tiroksindan triidotironin yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup, apabila kurang dapat menyebabkan penyakit gondok. Iodium ini dapat ditemukan pada garam.
7. Besi
Merupakan mineral yang merupakan struktur dari hemoglobin untuk pengangkutan CO2 dan O2. Kekurangan besi dapat menyebabkan anemia. Zat besi tersebut tersedia dalam hati, daging, kuning telur, sayur-sayuran hijau, padi dan tumbuh-tumbuhan.
8. Magnesium
Berguna dalam aktivasi enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting dalam proses metabolisme. Apabila terjadi kekurangan menyebabkan malabsorbsi yang menyebabkan hipokalsemia dan hipokalemia. Magnesium ini dapat diperoleh dalam biji-bijian, kacang-kacangan daging dan susu.
9. Mangan
Mineral yang berfungsi dalam aktivasi enzim yang terdapat dalam kacang-kacangan, padi, biji-bijian dan sayuran hijau.
10. fosfor
Merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi, apabila kekurangan dapat menyebabkan kelemahan otot. Fosfor ini terdapat di susu, kuning telur, kacang-kacangan, padi-padian dan lain-lain.
11. Kalium
Berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran impuls saraf, keseimbangan cairan, serta pengaturan irama jantung. Kalium ini dapat diperoleh dari semua makanan.
12. Natrium
Berguna dalam pengaturan tekanan osmotic, pengaturan keseimbangan asam-basa, dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Kekurangan natrium dapat menyebabkan kram otot, nausea, dehidrasi, hipotensi. Natrium ini dapat diperoleh dari garam, susu, telur, tepung dan lain-lain.
13. Sulfur
Merupakan unsur pokok dalam protein seluler yang membantu proses metabolisme jaringan syaraf,. Sulfur ini dapat diperoleh dari makanan protein yang mengandung 1% .
14. Seng
Merupakan unsur pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting dalam pertukaran CO2. Defisiensi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, hepatosplenomegali, hiperpigmentasi dan hipogonadisme, akrodermatitis entheropatika, depresi imunokompetens, serta dalam penyembuhan luka jelek. Sedangkan bila kelebihan dapat menyebabkan gangguan gastrointestinal (dari peralatan masak yang disepuh seng), defisiensi tembaga, High densitas lipoprotein (HDL) turun. Banyak tersedia dalam dalam daging, padi-padian, kacang-kacangan dan keju (Nelson, dkk).
C. Kebutuhan nutrisi
Kebutuhan nutrisi pada setiap anak berbeda, mengingat kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan sel atau organ pada anak berbeda, dan perbedaan ini yang menyebabkan jumlah dan komponen zat gizi berlainan. Secara umum kebutuhan nutrisi pada anak dapat dikelompokkan berdasarkan usia anak, mulai umur 0-4 bulan, 4-6 bulan, 9-12 bulan, usia toddler atau prasekolah, usia sekolah dan usia remaja (Hidayat, 2008).
1. Umur 0-4 Bulan
Pada umur ini kebutuhan nutrisi bayi semuanya melalui air susu ibu yang terdapat komponen yang paling seimbang, akan tetapi apabila terjadi gangguan dalam air susu ibu maka dapat menggunakan susu formula dan di nilai kegunaan atau pemanfaatan jauh lebih baik dari menggunakan ASI. Pemberian ASI eksklusif adalah sampai 4 bulan tanpa makanan lain, sebab kebutuhannya sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan pada bayi, dan proses pemberian ASI ini dapat dilakukan melalui proses menyusui.
Pada proses menyusui ini akan memberikakn dampak yan gbaik seperti pada proses awal menyusui, setelah bayi lahir terdapat zat kekebalan tubuh yang terdapat pada kolostrom yang kaya akan protein dan mengandung immunoglobulin A yang tinggi melalui keluarnya pertama dari ASI, di samping it proses menyusui akan membantu reflek bayi untuk menghisap sehingga menyebabkan kebutuhan kasih saying (asih) pada bayi trpenuhi dan membantu proses bonding. Proses pengeluaran ASI dapat terjadi Karenna adanya reflek menghisap juga dapat dipengaruhi proses hormonal terutama oksitosik dan prolaktin.
Air susu Ibu merupakan makanan yang ideal pada bayi, disamping mempunyai zat gizi yang ideal juga mempunyai beberapa manfaat seperti harganya murah dan sederhana, tersedia pada suhu yag ideal dan tidak perlu dipanaskan atau disterilkan dahulu, bebas dalam pencemaran, akan mempercepat pengembalian besarnya rahim pada bentuk dan ukuran sebelum mengandung.
ASI mempunyai peran yang penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bagi anak mengingat zat gizi yang ideal terdapat didalamnya, diantaranya: immunoglobulin (IgA, IgG, IgM, IgD, IgE), lizosim merupakan satu enzim yang tinggi jumlahnya yang berfungsi bekteriostatik terhadap enterobakteria dan kumam gram negative, dan juga sebagai pelindung terhadap berbagai macam virus, kemudian sebagai lakteperosidase enzim yang berfungsi membunuh streptokokus, factor bifidus merupakan karbohidrat yang mengandung nitrogen yang berfungsi mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan, factor anti stafilokokus merupakan asam lemak yang melindungi serangan stafilokokus, laktoferin, dan transferin komponen protein yang dapat mengurangi tersedianya zat besi pada pertumbuhan kuman, komponen complement yaitu C3 dan C4 yang berfungsi untuk pertahanan tubuh, adanya sel makrofag dan netrofil yang berfungsi menfagosit kuman, adanya lipase yang merupakan zat anti virus.
Tidak semua anak mendapat ASI secara langsung, banyak kita temukan anak-anak kebutuhan nutrisinya melalui susu formula. Untuk it dalam pemakaian susu formula atau susu botol juga perlu perhatian diantaranya : sterilkan dahulu sebelum memberikan ppada bayi dengan cara dipanaskan, jangan membuat lama-lama susu dalam botol, ikuti petunjuk pemakaian susu formula, dan lain-lain.
2. Umur 4-6 Bulan
Pada usia in kebutuhan nutrisi pada anak tetap yang utama adalah air susu ibu kemudian ditambah lagi dengan bubur susu dan sari buah, pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak terdapat tambahan mengingat seiring dengan perkembangan fungsi sistem pencernaan. Perubahan kebutuhan nutrisi anak hanya perubahan bentuk makan akan tetapi kadar zat gizi tetap seimbang dengan komposisi yang ada.
3. Umur 6-9 Bulan
Kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah teta[ diteruskan kebutuhan nutrisi dari ASI kemudian ditambah dengan bubur susu, bubur tim saring dan buah. Penambahan bentuk kebutuhan nutrisi disesuaikan dengan ukuran kebutuhan nutrisi pada usia anak. Makanan lebih padat dari usia sebelumnya mengingat perkembangan gigi sudah mulai dan pada usia ini bayi mulai mengunyah apa saja dan memasukkan semua makanan kedlam mulut, untuk it perlu pengawasan dalam setiap aktivitas anak.
4. Umur 10-12 Bulan
Pada usia anak ini masih tetap diberikan air susu ibu dengan penambahan pada bubur susu, bubur tim kasar dan buah, bentuk makanan yang disediakan dapat lebih padat dan bertambah jumlahnya mengingat pertumbuhan gigi dan kemampuan fungsi pencernaan sudah bertambah. Pada usia ini anak sering senang makan sendiri dengan sendok atau suka mencoba makan sendiridan makan dengan tangan. Pada anak seusia ini adalah merupakan usaha yang baik dlam menuntun ketangkasan dn merasakan bentuk makanan
5. Usia Toddler dan Prasekolah
Pada usia ini kemampuan kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi suadah mulai muncul, sehingga segala peralatan yang berhubungan dengan makan seperti garpu, piring, sendok, dan gelas semuanya harus dijelaskan pada anak atau diperkenalkan dan dilatih tentang penggunaan, sehingga dapat mengikuti aturan yang ada. Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini sebaiknya penyediaan bervariasi menunya untuk mencegah kebosanan, berikan susu dan makanan yang dianjurkan antara lain daging, sup, sayuran, dan buah-buahan, pada anak ini yang perlu makanan padat sebab kemampuan mengunyah sudah mulai kuat.
6. Usia Sekolah
Pada usia sekolah ini kebiasaanmakan pada anak tergantung pada kehidupan social sekolah, kadang-kadang anak malas makan di rumah Karenna kondisi yang tidak di sukai, pada usia ini kemampuan makan dengan menggunakan sendok, piring, dan garpu sudah baik. Pada usia sekolah tata cara dalam makan seperti makan denganduduk, mencuci tangan sebelum maakn, tidak mengisi mulut secara penuh dan mengambil makanan secara bersamaan dan lain-lain kebiasaan tersebut harus dilakukan. Kadang-kadang usia sekolah juga malas untuk makan akibat stress atau sakit sehingga perlu pemantauan, dan anak sekolah cenderung suka makan secara bersamaan dengan teman sekolahnya.
7. Usia remaja
Pada masa remaja kebutuhan kalori semakin meningkat Karenna perubahan menjadi pubertas dan aktivitas. Pada masa remaja sangat menyadari akan gambaran diri sehingga perlu pemantauan diit dalam makanan, seperti takut akan obesitas dan takut timbulnya akne atau jerawat akibat makanan. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang cepat baik tinggi maupun berat badan sehingga kebutuhan gizi pun meningkat (Hidayat, 2008).
D. Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi dalam Tubuh anak
1. Serat
Kebanyakan anak yang mendapat diet berimbang baik, memperoleh jumlah serat yang cukup. Makanan yang sangat disaring berisi sedikit serat dan dapat disertai dengan naiknya insidens konstipasi, apendisitis, divertikulitis, dan gangguan usus lain. Masukan tinggi serat dapat berakibat penurunan penyerapan cholesterol serta seng dan nutrisi pokok yang lain.
2. Kemampuan Mencerna
Pemasakan merupakan suatu factor pada kemampuan mencerna. Misalnya, susu yang direbus, besar dadihnya akan berkurang dan membuatnya lebih mudah dapat dicerna; sebaliknya, pemanasan merusak aktivitas vitamin C.
3. Keadaan Telah Kenyang
Penelanan makanan harus memberikan rasa enak. Susu penuh, krim, telur, dan makanan berlemak mempunyai nilai kekenyangan yang tinggi ; gula menambah cairan lambung dan menunda pengosongan lambung, dengan demikian menambah rasa kenyang. Roti dan kentang mempunyai nilai kekenyangan yang relative rendah, seperti halnya daging yang berlemak sedikit, ikan, sayuran, dan banyak buah-buahan
4. Ketersediaannya
Kemiskinan, kebodohan, dan kurang pendidikan praktis dalam pembelian dan persiapan makanan merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak. Diet keluarga berpenghasilan rendah, sering kurang lemak, buah-buahan, sayur segar, dan daging. Cara yang disarankan untuk perencanaan makanan harga murah harus membagi uang yang tersedia untuk makan menjadi lima : setiap seperlima masing-masing untuk sayuran dan buah; untuk susu dan keju; untuk daging, ikan, dan telur; untuk roti dan biji-bijian, dan untuk lemak, gula, dan makanan tambahan lain.
5. Faktor-Faktor anti Mikroba
Pemberian agen antimikroba dapat mempengaruhi status nutrisi. Nafsu makan kadang-kadang terganggu, atau flora bakteri penghasil vitamin K tidak secara cukup diubah untuk mempercepat defisiensi pembatasan. Beberapa antibiotik diketahui menimbulkan steatorea. Antibiotik spektrum luas yang diberikan secara oral mengurangi keseimbangan nitrogen. Isoniazid bersama dengan piridoksal fosfat dapat menimbulkan gejala defisiensi vitamin B6. Senyawa antimikroba dapat dipindahkan kedalam air susu ibu atau kedalam makanan dari binatang yang diberi makan senyawa ini.
6. Faktor-Faktor Endokrin
Bahan antitiroid yang menaikkan kebutuhan yodium (gaitrogen) telah ditemukan didalam lobak, sauran semacam lobak, kubis, kedelai, makanan-makanan yang berisi kobalt, pengawet makanan (additive), dan obat-obatan. Pemberian hormone adrenokortikotropik atau kortikosteroid perlu penambahan masukan protein dan kalsium serta mengurangi masukan natrium. Hiperparatiroidisme sementara dengan tetani ditemukan pada masa neonatus sesudah masukan vitamin D atau fosfat berlebihan.
7. Faktor-Faktor Emosi
Pada ibu yang timbul rasa takut akan salah mengenai kebiasaan makan anaknya, dapat menciptakan pertengkaran antara dia dan anaknya yang dapat berpengaruh besar. Misalnya, upaya yang salah arah untuk mengendalikan kegemukan dan hiperkolesterolemi telah menyebabkan malnutrisi berat pada anak muda (Nelson, dkk).
E. Evaluasi Diet Anak
Untuk hitungan yang lebih tepat, ibu harus mengamati dan merekam masukan makanan yang sebenarnya dan mengubah menjadi “ hidangan” yang sesuai dengan umur anak, adalah penting untuk memasukkan makan-makanan yang tidak dapat dikonsumsi setiap hari. Masukan makanan yang berlebih dari salah satu kelompok nutrisi dapat berakibat tingkat kalori tinggi, menghasilkan anak kelebihan berat, sementara pada saat it menyebabkan terjadinya masukan pemakaian makanan lain, akibatnya adalah anemia defisiensi yang membahayakan. Bila makanan utama seperti susu, telur dan buah sitrun, terbuang karena alasan pribadi atau medik, defisiensi mungkin terimbangi oleh penambahan-penambahan yang bijaksana. Daftar kelompok-kelompok nutrien utama adalah sebagai berikut :
Z Susu : Protein kualitas tinggi kalsiumdan fosfor, riboflavin, vitamin A; Vitamin D (jika dikayakan)
Z Daging dan telur : Protein kul=alitas tinggi, besi, vitamin B; vitamin A dari hati dan telur.
Z Buah dan sayur : vitamin C,; provitamin a dari buah dan sayuran hijau dan kuning; elemen renik dan serat.
Z Biji-bijian : tidak mahal dan menambah sejumlah protein, mineral, serat dan vitamin B (Nelson, 2008).
F. Panduan Nutrisi dasar Anak
Nutrisi yang baik penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak. Orang tua adalah yang paling menentukan dalam makanan yang dimakan anak serta yang bertanggung jawab untuk memastikan, mereka mendapatkan diet sehat seimbang. Menurut Scott. M. Shanon, MD., dalam bukunya Please Don’t Label My Child, kunci untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan anak adalah pastikan anak mendapat nutrisi yang tepat. Diet yang baik bisa membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang bersemangat atau sebaliknya, diet buruk membuat anak yang dilabeli dengan penyakit mental. Menurut Shanon, gizi buruk adalah penyebab utama anak mengalami gangguan mental dan di diagnosa dengan gangguan mental dan gangguan emosional. Kendatipun anak masa kini makan dalam ukuran super, mereka tetap mengalami kurang gizi karena diet sebagian besar terdiri dari makanan-makanan olahan. Anak-anak perlu dan pantas mendapatkan diet yang secara agresif lebih focus pada memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, terutama kebutuhan nutrisional untuk pertumbuhan otak. Shanon menganjurkan calon ibu untuk rajin mengkonsumsi diet bergizi untuk perkembangan otak janin yang optimal dan memberikan nutrisi yang adekuat kepada anak dari lahir sampai dewasa (Aura, 2008).
Susunan makanan bergizi utnutk tumbuh kembang anak dengan baik adlah susunan hidangan seimbang yang terdiri atas tiga golongan bahan makanan, yakni bahan makanan sumber tenaga, bahan makanan sumber protein (zat pembangun), dan bahan makanan pengatur, yakni ;
Golongan bahan makanan sumber pembangun contohnya berupa daging, susu, telur, ikan, keju, hati ayam, tahu, kedelai, dan tempe.
Golongan makanan sumber zat pengatur contohnya terdiri dari sayuran berwarna hijau, bayam, katuk, kangkung, kacang panjang, sawi dan sebagainya. Sayuran berwarna kuning atau jingga, seperti wortel, tomat, dan labu dapat juga diberikan.
Golongan makanan sumber tenaga contohnya beras, kentang, ubi, roti, macaroni, singkong, talas, terigu, biscuit dan minyak goreng
Buah- buahan, contohnya berupa papaya, nenas, mangga, pisang, jeruk, dan jambu biji boleh diberikan.
Tabel 2. Pedoman makan balita
Sumber tenaga
3-4 piring nasi @ 100 gram atau penggantinya (mie, bihun, roti, kentang).
Sumber zat pembangun
4-5 porsi daging @ 50 gram atau penggantinya (tempe, tahu, ikan, telur, daging ayam). Dianjurkan sej=kurang-kurangnya 1 porsi berasal dari sumber protein hewani. Susu dianjurkan 2 gelas sehari.
Sumber zat pengatur
2-3 porsi dan buah. Gunakan sayur dan buah-buahab berwarnaa (1 porsi sayur = 1 mangkuk sayur, 1 porsi buah segar = 100 gram).
G. Masalah Yang Muncul akibat kekurangan nutrient penting
1. Kekurangan protein dapat mempengaruhi IQ, kemampuan verbal, dan kemampuan spatial
2. Kekurangan zat besi dapat mengurangi aliran darah dan oksigen ke otak dan otot, termasuk menyebabkan bayi kahir dengan berat badan rendah, gangguan kognitif, dan ADHD.
3. Kekurangan folat dapat menyebabkan cacat neural tube seperti spina bifida.
4. Kadar vitamin A rendah dapat menyebabkan kebutaan atau gangguan penglihatan.
5. Kekurangan iodine yang diperlukan untuk fungsi thyroid dapat menyebabkan retardasi mental, neurogical, dan fisik.
6. Kekurangan manganese dapat menyebabkan malformasi janin seperti neural tube defects.
7. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan kejang dan depresi
8. Kekurangan zinc dapat menyebabkan penyakit mental.
9. Tidak mendapatkan kecukupan lemak sehat di dalam diet dapat menghambat pertumbuhan sel-sel, perkembangan dan fungsi otak, kemam puan visual, kemampuan pembelajaran, dan dikaitkan dengan ADHD, dementia, depresi, dan kehilangan ingatan (Aura, 2008).
KESIMPULAN
Kebutuhan nutrisi sangatlah penting dan perlu diperhatikan, Karena bertujuan untuk proses pertumbuhan dan perkembangan serta untuk mencegah suatu keadaan defisiensi. Nutrisi yang baik penting untuk kesejahteraan mental dan emosional anak. Orang tua adalah yang paling menentukan dalam makanan yang dimakan anak serta yang bertanggung jawab untuk memastikan, mereka mendapatkan diet sehat seimbang.
DAFTAR PUSTAKA
Aura, 2008, Makanan Untuk Kesehatan Emosional dan Mental anak, Tabloid Media Wanita Aura, No.37 / TH.XII. Minggu Ke-2
Gizi net, 2008, Nutrisi untuk Tumbuh Kembang anak, [online] http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid1059624784,96412, [Accessed on 22 September].
Hidayat. A, Alimul, 2008, Pendidikan Ilmu Keperawatan Anak, Salemba medika, Jakarta.
Nelson dkk, ed.15, Ilmu Kesehatan Anak, Buku kedokteran EGC, Jakarta.
Marhaban Ya Ramadhan
-
Tiga hari lagi tepatnya hari Rabu tanggal 11 Augustus 2010 ( I Ramadhan
1431 H ) seluruh Umat islam menunaikan ibadah puasa. Semua Umat islam
menyerukan “M...
14 tahun yang lalu
2 komentar:
mmmmmm,...aduh nona yang cantik ini,..Blog nya bermanfaat banget,..cos isi nya materi materi bagus,..
semoga cita citanya terkabul ya,....jd perawat Prof,...sedikit koreksi,..buku pavoritnya judul nya " mencari mutiara didalam/kedalaman hati" ..
Terus menulis ya yun....
Thanks ya mas commentnya,,,he,,,he tau aja...kalau judulnya salah???tapi buku itu mang Luar biasa ya mas???
Posting Komentar